Pemilik PT Bahar Harr, Usman bin Rasyid, tak menceritakan proses pengolahan makanan dan kronologi makanan jadi basi. Ia hanya mengatakan akan memperbaiki sesuai masukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah. Informasi detail disampaikan Kepala Seksi Katering Daker Madinah, Iin Kurniawati, yang melakukan inspeksi mendadak ke dapur PT Bahar Harr hari ini, Senin (14/8/2017).
(Baca juga: Respons PT Bahar Harr soal Teguran dan Katering Basi untuk Jemaah)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Bahar Harr tak hanya melayani jemaah haji Indonesia, tapi juga Pakistan dan Turki. Musim haji kali ini adalah tahun pertama mereka menyuplai 12 ribu porsi makanan untuk jemaah Indonesia.
"Kita kasih teguran (PT Bahar Harr) karena makanan basi, teguran tertulis," tutur Iin.
Pengawas Katering Daker Madinah Irfansyah yang ikut dalam sidak menambahkan, pekerja memasak terburu-buru karena ketiduran. Makanan yang masih panas dimasukkan dalam boks. Kemudian boks ditutup.
(Baca juga: Proses Terkuaknya Makanan Basi yang Nyaris Dibagikan ke Jemaah)
"Nah, itulah yang menyebabkan sayuran basi," jelas Irfansyah.
Kasus makanan basi ini terjadi pada Rabu (9/8). Makanan tersebut diketahui tak layak konsumsi setelah sampel dikirim ke kantor Daker Madinah. Kemudian petugas haji meminta makanan tak dibagikan karena sudah basi. Saat itu juga, PT Bahar Harr mengganti dengan makanan baru. Jadwal makan malam jemaah molor hingga 3-4 jam. (try/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini